Bagaimana FOMO Mempengaruhi Trader di Pasar Saham dan Kripto?
Setelah mengetahui apa itu FOMO, sekarang Anda harus tahu bagaimana hal tersebut mempengaruhi para trader di pasar kripto dan saham.
FOMO dapat berdampak signifikan pada pedagang di pasar saham dan kripto. Hal ini dapat menyebabkan keputusan perdagangan yang impulsif dan tidak rasional, yang dapat mengakibatkan kerugian.
Misalnya, seorang pedagang mungkin melihat saham atau mata uang kripto naik nilainya dan takut kehilangan potensi keuntungan tersebut jika tidak segera membelinya.
Ketakutan ini dapat membuat mereka membeli aset dengan harga lebih tinggi daripada yang seharusnya, yang dapat mengakibatkan kerugian besar jika harga turun.
FOMO juga dapat menyebabkan pedagang menahan aset terlalu lama karena mereka berharap mendapatkan lebih banyak keuntungan, bahkan ketika pasar menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk menjual.
Perilaku ini dikenal sebagai memegang pisau yang jatuh karena dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan.
Selain itu, FOMO dapat membuat trader mengabaikan faktor penting lainnya saat membuat keputusan trading, seperti tren pasar, laporan keuangan, dan indikator ekonomi.
Sebaliknya, mereka mungkin hanya berfokus pada rasa takut akan kehilangan potensi keuntungan tersebut.
AMELL's Trading Journal
PREDIKSI EMAS JUMAT, 13.12 Selamat malam teman teman semua, bagaimana kabar tradingnya pekan ini. Profit atau loss. Semoga profit selalu dan sudah di WD profit nya. Malam ini Amell akan menganalisa pergerakan dan membuat plan trading di komoditas...
Bagi kamu yang senang dengan trading, tentu sudah tahu, dong, apa itu lot saham? Namun, bagi kamu yang memang masih baru dalam menggeluti bidang yang satu ini, istilah lot saham tentu akan terasa sedikit membingungkan.
Sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan lot saham ini? Apakah lot saham sama dengan unit saham? Tidak perlu bingung, simak penjelasan terkait lot saham berikut!
Secara singkat, kita dapat memaknai lot saham sebagai satuan unit untuk menghitung saham. Misalnya saja, untuk menghitung berat kita menggunakan satuan kilogram, sementara untuk menghitung tinggi, satuan yang digunakan adalah centimeter. Untuk saham, satuan yang digunakan adalah lot.
Jadi, ketika kamu ingin membeli atau menjual sebuah saham, kamu tak bisa hanya membeli atau menjual selembar saham saja. Karena unit satuan yang digunakan adalah lot, jual beli saham dilakukan sedikitnya satu lot dalam setiap transaksi.
Nah, sampai di sini mungkin kamu akan sedikit bingung karena biasanya harga saham dihitung per lembar, padahal praktik jual beli saham hanya dapat dilakukan dengan satuan lot, kan? Jadi, penting sekali untuk mengetahui apa itu lot saham supaya kamu dapat memperkirakan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli saham, terlebih jika harga saham yang kamu ketahui hanya harga per lembarnya saja.
Jadi, berapa banyak, sih, lembar saham dalam satu lot? Langsung saja kita bahas, yuk!
Baca juga: Panduan Analisis Teknikal Saham untuk Pemula
Perhitungan Lot dan Pengaruhnya pada Investor Pemula
Perhitungan lot saham dapat memengaruhi investor pemula dalam beberapa cara:
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Sebagai Ukuran Jumlah Investasi:
Lot mengatur berapa banyak saham yang harus dibeli dalam satu kesatuan. Ini bisa menjadi tantangan bagi investor pemula yang memiliki modal terbatas, karena harus membeli dalam jumlah yang mungkin terlalu besar..
Diversifikasi Portofolio Investasi:
Lot dapat membatasi kemampuan investor pemula untuk mendiversifikasi portfolio, terutama investasi pada beberapa saham karena peraturan lot yang besar.
Lot yang besar dapat meningkatkan risiko. Jika seorang investor pemula harus membeli lot besar, namun kemudian harga saham turun. Maka investor pemula ini sudah pasti mengalami kerugian potensial yang signifikan.
Apa Itu SL dalam Trading?
Terakhir diperbarui Pada 14 Februari 2024 at 7:26 pm
Apa itu Lot saham? Sebuah pertanyaan dasar yang seringkali dilontarkan oleh para investor pemula. Padahal lot saham inilah yang akan membentuk portfolio investasi. Lantaran memang pembelian saham di bursa tidak dilakukan dalam recehan.
Lot adalah istilah yang mengacu pada satuan ukuran yang menunjukkan berapa banyak jumlah lembaran saham yang diperjualbelikan dalam per satu kali transaksi. Di mana untuk 1 lot sama dengan 100 lembar saham.
Lot saham memiliki beberapa fungsi penting dalam bursa pasar saham, yaitu:
Lot memberikan standar untuk ukuran transaksi saham. Ini membantu dalam menentukan berapa banyak saham yang akan dibeli atau dijual dalam satu kesatuan.
Lot membantu mengelola likuiditas pasar saham dengan mengatur berapa banyak saham yang dapat diperdagangkan dalam satu waktu. Ini memungkinkan pasar berjalan dengan lancar.
Berapa Lembar Saham dalam Satu Lot?
Peraturan terkait banyaknya lembar saham dalam satu lot saham telah diatur oleh Bursa Efek Indonesia. Saat ini, satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham dari perusahaan yang telah go public.
Umumnya, saat go public, perusahaan akan menentukan harga per lembar saham yang dimilikinya. Seiring waktu, semakin baik reputasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, harga lembar sahamnya pun juga akan semakin tinggi.
Sampai di sini, tentu mudah untuk mengetahui berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli lot saham, kan? Karena satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham, kita cukup mengalikan harga per lembar saham yang diincar dengan seratus.
Misalnya saja, apabila ada perusahaan yang menjual sahamnya dengan harga Rp5.000 per lembar, artinya kamu perlu setidaknya Rp500.000 untuk membeli satu lot saham perusahaan tersebut.
Apabila harga saham tersebut naik dari Rp5.000 per lembar menjadi Rp5.650 per lembar, misalnya saja, harga jual saham tersebut juga akan naik menjadi Rp565.000, atau mengalami peningkatan sebesar Rp65.000 per lot. Sebaliknya, apabila harga saham tersebut turun per lembarnya, harga jualnya juga akan turun cukup besar karena menggunakan satuan lot.
Tips Investasi Saham bagi Investor Pemula
Pertanyaan berikutnya, apakah ada patokan berapa jumlah lot saham yang bijak untuk dibeli? Apalagi jika masih terbilang sebagai pemula dalam dunia investasi.
Tidak ada patokan khusus bagi investor pemula yang ingin memulai investasi. Namun dalam hal ini, sebagai investor pemula bisa menerapkan yang namanya strategi “Nabung Saham”. Di mana pembelian saham bisa dicicil setiap bulannya, sehingga tidak memaksakan kondisi investor pemula.
[Baca lagi: Yuk Menabung Saham, Ternyata Menguntungkan Lho, Ini Caranya!]
Strategi nabung saham ini bisa dilakukan mulai 1 lot saham di setiap bulannya. Dengan membeli saham perusahaan yang memiliki nilai undervalue, sehingga tidak memberatkan dana pembelian. Untuk mengetahui besarnya harga saham per lotnya yang terbaru, maka teman-temen investor bisa melihatnya melalui RTI Business.
Adapun, jika alokasi keuangan sudah mulai memadai, maka tidak ada salahnya jika menaikkan jumlah pembelian lot nya. Termasuk untuk membeli saham-saham blue chip, yang rata-rata memiliki harga saham premium.
Dengan nabung saham, teman-teman investor pemula juga bisa belajar mengelola risiko dengan lebih baik. Terlebih ketika teman-teman investor mulai berani memutuskan untuk diversifikasi portfolio saham, yakni dengan membeli beberapa lot pada saham-saham potensial dari beberapa sektor bisnis yang berbeda. Sehingga portfolio bisa menjadi lebih seimbang.
Contoh dan Studi Kasus Penggunaan Lot dalam Pembelian Saham
Sebagai contoh, ketika Pak Riki membeli saham perusahaan XYZ yang harganya masih murah. Harga saham XYZ adalah Rp1.600 per saham, sebanyak 1 lot saham. Maka Pak Riki harus membeli 1 lot saham XYZ, dengan dana sebesar Rp160.000 (1.600 x 100).
Studi kasus lainnya adalah ketika Ibu Tika akan berinvestasi dalam saham perusahaan teknologi baru yang harganya tinggi. Sebut saja, harga saham perusahaan teknologi ABC berada di harga Rp30.500 per lembar saham. Maka untuk bisa membeli 1 lot saham saja, ibu Tika perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp3.050.000 (30.500 x 100).
Dalam kedua studi kasus ini, lot saham memainkan peran penting dalam menentukan seberapa berapa besar dana investasi yang dibutuhkan. Dan untuk harga sahamnya tentu akan sesuai dengan ketetapan perusahaan, sehingga akan berbeda-beda.
Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI. Maka untuk mempermudah pemantauan kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, bisa memanfaatkan Cheat Sheet.
Apa itu lot saham? Lot adalah istilah resmi yang ditetapkan BEI sebagai acuan jual beli saham. Untuk acuan lot saham ini, berarti 1 lot sama dengan 100 lembar saham. Yang artinya, untuk membeli atau menjual saham minimal wajib sebesar 1 lot saham.
Mengenal lot saham ini, menjadi penting bagi teman-teman investor pemula, agar rencana investasi saham bisa berjalan dengan segera. Tanpa perlu terkendala masalah alokasi dana investasi yang masih terbatas. Salah satunya dengan menerapkan strategi “Nabung Saham”, di mana pembelian saham bisa dicicil secara berkala setiap bulannya.***
Mengenal apa itu FOMO (Fear Of Missing Out) tentu penting diketahui khususnya bagi trader dan investor saham dan kripto.
FOMO adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan cemas atau tidak nyaman yang muncul dari keyakinan bahwa orang lain sedang mengalami sesuatu yang diinginkan sedangkan dia sendiri tidak.
Perasaan ini tidak terbatas pada acara dan pertemuan sosial. Hal itu juga bisa terjadi di dunia perdagangan saham dan crypto, di mana para trader takut kehilangan potensi keuntungan dengan tidak membeli atau menjual aset pada waktu yang tepat.
FOMO dapat menyebabkan keputusan perdagangan yang impulsif dan tidak rasional, yang akhirnya bisa mengakibatkan kerugian.
Kali ini, kita akan mengeksplorasi apa itu FOMO dan bagaimana pengaruhnya terhadap pedagang di pasar saham dan crypto. Kami juga akan memberikan beberapa tips bagaimana mengatasi FOMO dan membuat keputusan investasi yang rasional.
FOMO adalah fenomena psikologis umum yang mempengaruhi banyak orang. Ini adalah perasaan cemas atau tidak nyaman yang muncul dari keyakinan bahwa orang lain mengalami sesuatu yang diinginkan sedangkan lainnya tidak, dikutip dari Investopedia.
Perasaan ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti postingan media sosial, artikel berita, atau percakapan dengan teman dan kolega.
Dalam konteks perdagangan saham dan kripto, FOMO terjadi ketika pedagang takut kehilangan potensi keuntungan dengan tidak membeli atau menjual aset pada waktu yang tepat.
Misalnya, seorang pedagang mungkin melihat saham atau mata uang kripto seperti Bitcoin naik nilainya dan takut kehilangan potensi keuntungan tersebut jika tidak segera membelinya.
Hal yang sama juga berlaku ketika terjadi isu yang dapat mempengaruhi harga kripto dan saham menurun. Akhirnya mereka takut dan terburu-buru menjual aset tersebut dalam waktu cepat.
Ketakutan ini dapat menyebabkan keputusan perdagangan yang impulsif dan tidak rasional, yang akhirnya dapat mengakibatkan kerugian baik dalam jumlah kecil ataupun besar.